Tahun ini, saya berencana melanjutkan
studi saya di PPs (Program Pascasarjana) Universitas Sriwijaya. Selayaknya
calon mahasiswa, sejak beberapa bulan lalu saya sudah mulai mencari tahu
berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan studi di sana.
Dari halaman situs resmi PPs Unsri, http://pps.unsri.ac.id/ , saya mendapatkan beberapa informasi mulai dari
prosedur pendaftaran, petunjuk pendaftaran on
line, hingga leaflet atau brosur
berisi rincian biaya perkuliahan tiap semester masing-masing program studi.
Biaya perkuliahan tentunya menjadi salah
satu fokus perhatian saya. Saat itu, dalam brosur tersebut tertulis bahwa biaya
perkuliahan program studi yang saya pilih ialah Rp6.000.000,00 per semester. Karena
itu, saya semakin tertarik melanjutkan studi saya di PPs Unsri yang bagi saya
tidak begitu mahal.
Setelah menempuh TPA (Tes Potensi Akademik),
TOEFL (Test of English as a Foreign Language), TBI (Tes BIdang Ilmu), dan tes
wawancara, akhirnya saya dinyatakan lulus diterima sebagai calon mahasiswa Program
Pascasarjana Unsri, Prodi Pendidikan Bahasa, Bidang Keahlian Utama Pendidikan
Bahasa Indonesia.
Untuk menjadi mahasiswa, tentunya saya
harus melakukan registrasi ulang dengan membayar biaya awal perkuliahan. Dengan
penuh semangat, saya melakukan registrasi ulang dan pembayaran di Bank Sumsel
Babel. Saat itu, saya harus membayar sebesar Rp8.500.000,00. Sebelumnya saya pikir
wajar jika di awal perkuliahan saya harus membayar lebih besar daripada rincian
biaya yang tertera di brosur. Namun, belakangan saya baru tahu bahwa ternyata untuk
setiap semester yang akan saya tempuh nanti, saya diharuskan tetap membayar Rp8.500.000,00.
Besaran biaya itulah yang akhirnya saya tahu disebut UKT (Uang Kuliah Tunggal).
Terlepas dari segala jenis kontroversi
UKT yang belakangan saya baca lewat media internet, saya merasa sangat kecewa
dengan pihak PPs Unsri. Saya kecewa karena sejak awal saya tidak pernah diberi
penjelasan mengenai hal tersebut. Saya tidak pernah diberi tahu bahwa biaya
perkuliahan akan berubah sedemikian besarnya, tidak sama dengan apa yang pihak
PPs Unsri cantumkan di brosur sebelumnya. Saya benar-benar merasa kecolongan
bahkan merasa tertipu dengan UKT ini. Akan tetapi, apa daya? UKT semester ini sudah
saya bayarkan. Saya hanya bisa berdoa semoga rezeki saya lancar untuk membayar
UKT semester-semester berikutnya. Uh, (merasa) kena tipu (UKT)!
No comments:
Post a Comment