Wednesday, 21 August 2013

Uh, Kena Tipu (UKT)!

Tahun ini, saya berencana melanjutkan studi saya di PPs (Program Pascasarjana) Universitas Sriwijaya. Selayaknya calon mahasiswa, sejak beberapa bulan lalu saya sudah mulai mencari tahu berbagai hal yang berkaitan dengan kebutuhan studi di sana.

Dari halaman situs resmi PPs Unsri, http://pps.unsri.ac.id/ , saya mendapatkan beberapa informasi mulai dari prosedur pendaftaran, petunjuk pendaftaran on line, hingga leaflet atau brosur berisi rincian biaya perkuliahan tiap semester masing-masing program studi.

Biaya perkuliahan tentunya menjadi salah satu fokus perhatian saya. Saat itu, dalam brosur tersebut tertulis bahwa biaya perkuliahan program studi yang saya pilih ialah Rp6.000.000,00 per semester. Karena itu, saya semakin tertarik melanjutkan studi saya di PPs Unsri yang bagi saya tidak begitu mahal.

Setelah menempuh TPA (Tes Potensi Akademik), TOEFL (Test of English as a Foreign Language), TBI (Tes BIdang Ilmu), dan tes wawancara, akhirnya saya dinyatakan lulus diterima sebagai calon mahasiswa Program Pascasarjana Unsri, Prodi Pendidikan Bahasa, Bidang Keahlian Utama Pendidikan Bahasa Indonesia.

Untuk menjadi mahasiswa, tentunya saya harus melakukan registrasi ulang dengan membayar biaya awal perkuliahan. Dengan penuh semangat, saya melakukan registrasi ulang dan pembayaran di Bank Sumsel Babel. Saat itu, saya harus membayar sebesar Rp8.500.000,00. Sebelumnya saya pikir wajar jika di awal perkuliahan saya harus membayar lebih besar daripada rincian biaya yang tertera di brosur. Namun, belakangan saya baru tahu bahwa ternyata untuk setiap semester yang akan saya tempuh nanti, saya diharuskan tetap membayar Rp8.500.000,00. Besaran biaya itulah yang akhirnya saya tahu disebut UKT (Uang Kuliah Tunggal).


Terlepas dari segala jenis kontroversi UKT yang belakangan saya baca lewat media internet, saya merasa sangat kecewa dengan pihak PPs Unsri. Saya kecewa karena sejak awal saya tidak pernah diberi penjelasan mengenai hal tersebut. Saya tidak pernah diberi tahu bahwa biaya perkuliahan akan berubah sedemikian besarnya, tidak sama dengan apa yang pihak PPs Unsri cantumkan di brosur sebelumnya. Saya benar-benar merasa kecolongan bahkan merasa tertipu dengan UKT ini. Akan tetapi, apa daya? UKT semester ini sudah saya bayarkan. Saya hanya bisa berdoa semoga rezeki saya lancar untuk membayar UKT semester-semester berikutnya. Uh, (merasa) kena tipu (UKT)!

No comments:

Post a Comment